Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Dian Hadi Saputra Desember 14, 2022

Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945Hari Kemerdekaan adalah hari ketika suatu daerah, bangsa atau negara mendeklarasikan kemerdekaan bagi daerah, bangsa atau negaranya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hari kemerdekaan sangat berarti bagi setiap negara, karena dalam merayakan hari kemerdekaan banyak hal yang akan kita dapatkan, yaitu kegembiraan yang kita rasakan sebagai warga negara tersebut.

Di negara kita tercinta yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, hari kemerdekaan jatuh pada tanggal 17 Agustus, dimana Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 ditandai dengan pembacaan teks proklamasi.

Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno adalah sosok pemimpin yang berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama para sahabat dan sahabatnya, beliau juga sangat tegas dan bijak dalam menghadapi atau memimpin negara Indonesia saat itu. Saat hari kemerdekaan tiba, akan banyak sekali keceriaan yang menyertai dan akan banyak sekali kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu komunitas dalam merayakan hari kemerdekaan.

Tanggal 17 Agustus merupakan tanggal yang spesial bagi negara Indonesia dimana pada saat hari tersebut tiba akan begitu ramai dan meriah karena akan banyak sekali kegiatan dan kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut, kegiatan tersebut seperti perlombaan atau pertandingan antar kecamatan, kecamatan, kabupaten dan kota. Hari kemerdekaan Indonesia juga ditandai dengan banyaknya atribut Indonesia yang dapat dilihat di semua sisi jalan, baik di kota maupun di desa.

Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia

Tidak mudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ada sejarah panjang dan juga pertumpahan darah yang pernah dirasakan para pendahulu kita. Berikut beberapa sejarah yang menetapkan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia.

Tanggal 6 Agustus Tahun 1945

Bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang dan Amerika Serikat yang mulai melemahkan semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang disebut Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan pencapaian Indonesia merdeka.

Tanggal 10 Agustus Tahun 1945

Sedangkan di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita melalui radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pendekar bawah tanah bersiap memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Syahrir menceritakan kepada penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah mendapat ultimatum dari Sekutu untuk menyerah.

Tanggal 15 Agustus Tahun 1945

Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan angkatan laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia kepada Belanda. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian mendatangi kantor Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat.

Sekembalinya dari Maeda, Soekarno dan Hatta langsung bersiap untuk rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2. Setelah itu, Hatta menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan UUD.

Tanggal 16 Agustus Tahun 1945

Gejolak tekanan yang menuntut Indonesia mengambil alih kekuasaan semakin memuncak di kalangan pengikut Syahrir. Sore harinya mereka juga berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar jam 10 malam di rumah Sukarno. Ada sekitar 15 pemuda yang menuntut agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan lewat radio dan diikuti dengan pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus.

Perundingan antara golongan muda dan tua dalam rangka penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pada pukul 02.00-04.00 dini hari. Penyusun teks proklamasi adalah Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, dan Bapak Ahmad Soebarjo. Rancangan teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Sukarni memberikan usulan agar yang menandatangani teks proklamasi adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia diketik oleh Sayuti Melik.

Tanggal 17 Agustus Tahun 1945

Pagi hari, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 dan turut hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti. Acara dimulai pukul 10.00 dengan pembacaan proklamasi oleh Sukarno dan pidato sambung tanpa teks. Kemudian pengibaran bendera merah putih yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dilanjutkan dengan sambutan Soewirjo, Wakil Walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pemimpin Front Pelopor. Indonesia dinyatakan merdeka.

Demikian ulasan artikel tentang Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar