Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Begini Penjelasan Lengkapnya

Dian Hadi Saputra Desember 9, 2022

Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Begini Penjelasan Lengkapnya – Diberitakan seorang kapten dengan enam jendral dan masih banyak lagi dibunuh oleh PKI. Ini adalah salah satu upaya kudeta yang kontras dengan perubahan redaksional teks proklamasi. Gejolak yang ditimbulkan oleh PKI akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan militer Indonesia, meskipun masih banyak orang yang tewas dalam usahanya tersebut. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Hari Kesaktian Pancasila.

Kegagalan PKI mengubah sila-sila Pancasila itulah yang menyebabkan pemerintah Orde Baru memutuskan tanggal 30 September sebagai hari peringatan G30SPKI. Dan sehari setelahnya, pada tanggal 1 Oktober, secara sah ditetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila. Kesaktian Pancasila memiliki arti yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana Pancasila merupakan pedoman dan dasar Negara yang tidak dapat dan tidak boleh diubah oleh siapapun.

Kemudian makna kesaktian Pancasila yang kedua adalah hari dimana seluruh anggota dan pejabat TNI atau TNI berduka. Pasalnya, saat itu banyak perwira TNI yang tiba-tiba mati dan hilang. Penghormatan juga termasuk dalam salah satu makna sakral Pancasila. Kesakralan Pancasila juga memiliki makna sebagai upaya untuk membentengi peran Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai ideologi bangsa.

Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi peristiwa yang disebut Gerakan 30 September. Peristiwa ini masih diperdebatkan sampai sekarang tentang siapa penggeraknya dan apa alasan dibaliknya. Jika peristiwa ini merupakan upaya PKI untuk mengubah inti Pancasila menjadi ideologi komunis. Pada hari kejadian, enam jenderal dan satu kapten serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh pihak-pihak yang dianggap pemerintah sebagai upaya perebutan kekuasaan.

Pergerakan yang disebabkan oleh G30S sendiri akhirnya dihabisi oleh militer Indonesia. Kemudian pemerintah Orde Baru menetapkan tanggal 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S. Nah, tepat tanggal 1 Oktober ini diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Latar Belakang Hari Kesaktian Pancasila

Penyebab peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober karena sejarah pada tanggal 30 September 1965. Saat itu terjadi pemberontakan dan upaya perebutan kekuasaan yang dipimpin oleh PKI. Mengubah ideologi bangsa Indonesia, Pancasila, menjadi ideologi komunis. Namun karena perlawanan yang dilakukan oleh PKI tidak berhasil, maka Pancasila dianggap sangat kuat dan sakral.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965

Peristiwa pemberontakan pada tanggal 30 September menjadi latar belakang ditetapkannya Hari Kesaktian Pancasila. Tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, hari dimana Pancasila memiliki kesaktian yang tidak bisa digantikan oleh pemahaman apapun. Hari Kesaktian Pancasila awalnya dibuat oleh Jenderal Suharto dalam rangka melanjutkan pemerintahan Presiden Soekarno.

Soekarno sebagai penggagas Pancasila sendiri tidak pernah menjadikannya sebagai pusaka yang disakralkan. Pancasila lahir secara alamiah dan sesuai dengan kondisi objektif pada saat itu. Namun dalam perkembangannya pada masa pemerintahan Soekarno. Namun di sisi lain, penolakan dan pemberontakan anggota reaksioner DI/TII, PRRI/Permesta dan tindakan mereka yang membentuk Dewan Gajah, Dewan Banteng, dan sebagainya.

Kemudian bisa dihancurkan dengan dukungan rakyat. Pada masa pemerintahan Soeharto (Orde Baru). Hal ini bertujuan untuk memperingati peristiwa G30S/PKI. Bahkan hingga saat ini, upacara bendera masih selalu dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti yang terletak di Lubang Buaya. Usai upacara, dilanjutkan dengan peletakan bunga di makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata.

Sejarah Lahirnya Pancasila

Pancasila tidak lahir begitu saja. Ada proses yang terjadi dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Itulah penjelasan di bawah ini.

Sidang 29 Mei 1945

BPUPKI mengadakan rapat perumusan Pancasila yaitu pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Pada tanggal 29 Mei, Mohammad Yamin mendapat kesempatan pertama berpidato untuk menyampaikan lima sila yang diusulkan menjadi prinsip dasar negara Indonesia. Beberapa dari mereka :

  • Peri Kebangsaan.
  • Peri Kemanusiaan.
  • Ketuhanan.
  • Peri Kerakyatan.
  • Kesejahteraan Rakyat.

Setelah menyelesaikan sambutannya, Muhammad Yamin menuliskan kerangka Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang memuat lima prinsip dasar negara, yaitu sebagai berikut:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan Persatuan Indonesia
  • Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sidang 31 Mei 1945

Dalam rapat BPUPKI yang digelar dua hari kemudian, Supomo menyampaikan pemikirannya tentang prinsip dasar negara Indonesia, yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan Persatuan Indonesia
  • Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Demikian ulasan artikel tentang Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Begini Penjelasan Lengkapnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar